Laman

Selasa, 25 September 2012

Menangani dan mengarahkan model


Beberapa tahun belakangan ini, foto portrait model merupakan jenis fotografi yang sangat diminati oleh penghobi fotografi. Di setiap acara kalau ada foto modelnya, pasti yang datang ratusan. Apalagi kalau modelnya cantik-cantik dan seksi-seksi. Tapi kalau acaranya tidak ada sesi foto modelnya, yang datang kalau bisa lebih dari jumlah jari, saya sudah sangat bersyukur.
Contohnya saat saya bertandang ke Pertamina tempo hari untuk membawakan materi dasar fotografi, yang hadir mayoritas wanita. Yang cowok-cowoknya gak semangat ikut karena gak ada modelnya he he he…
Saat saya buka kelas foto portrait model, yang ikut biasanya melebihi kuota. Karena saya batasi hanya 8-10 orang per workshop, akhirnya banyak orang yang masuk daftar tunggu. Kalau saja saya buat poster dengan berisi foto model dengan pose seksi, yang daftar mungkin bisa lebih banyak lagi.
Tapi karena kelas saya fokusnya untuk mengajar, saya berusaha untuk tidak menonjolkan hal tersebut. Senangnya peserta-pesertanya kelas saya biasanya aktif dan antusias untuk menggali ilmu fotografi. Saya beserta asisten saya juga senang sebagai pengajarnya hehe.
Dari workshop, saya mendapatkan banyak peserta yang agak canggung atau kebingungan dalam mengarahkan model. Hal itu lumrah karena antara peserta dan model belum saling kenal. Tapi untuk bisa membuat foto yang bagus, kita membutuhkan komunikasi yang baik dengan model.
Ada beberapa tips saya untuk fotografer:
  • Jangan sentuh model, karena akan membuat model menjadi tidak nyaman. Kita juga kehilangan kepercayaan, dan model bisa jadi bete. Dan kalau sudah bete, hasil foto tidak akan maksimal. Saat mengarahkan sebaiknya kita mendemonstrasikan supaya model bisa memahami maksud kita.
  • Kita perlu banyak melihat foto-foto model yang  kita sukai dan menjadikan itu sebagai referensi
  • Komunikasikan apa yang diinginkan atau diharapkan dari model
  • Ada baiknya untuk belajar pose sehingga dapat mendemonstrasikan ke model
  • Be helpful jika model butuh bantuan dari hal-hal kecil seperti memberikan tissue atau air minum
  • Jika modelnya profesional atau semi-pro jangan lupa mempersiapkan bayaran dan jangan mengurangi bayarannya. Hal ini membuat model percaya dengan kita, dan akan memudahkan kita saat membutuhkan model di kemudian hari. Jangan anggap enteng hal ini karena antar model biasanya terjalin persahabatan yang cukup erat.
Saya juga ada beberapa tips untuk model:
  • Datang tepat waktu
  • Siap saat waktu yang ditentukan, kalau memang make-up sendiri, seharusnya sudah siap di lokasi
  • Jangan batalkan perjanjian tiba-tiba. Be reliable sehingga bisa dipercaya untuk job pemotretan berikutnya
  • Selalu meningkatkan diri dari segi skill pose, make-up dan koleksi pakaian
Kelas portrait model di Sunda Kelapa, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Populer