Laman

Selasa, 09 Oktober 2012

Tak Merokok Tapi Sering Hisap Asap Rokok? Hati-hati Cepat Pikun

Meski tidak merokok, jika tinggal dan hidup di lingkungan yang penuh asap rokok tetap saja berbahaya untuk kesehatan Anda. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa orang yang sering terkena asap rokok walaupun tidak merokok akan lebih cepat pikun.

Kondisi pikun yang disebut prospective memory ini tidak hanya membuat Anda lupa menaruh kunci mobil atau ponsel, peneliti juga memperingatkan konsekuensi lain yang lebih serius, seperti lupa minum obat.

"Penelitian ini memperluas apa yang sudah diketahui dari efek merokok dan menjadi perokok pasif, menunjukkan tidak hanya mempengaruhi kondisi kesehatan tetapi juga konsekuensi kognitif," jelas Tom Heffernan, penulis utama dari Northumbria University di Newcastle-upon-Tyne, seperti dilansir Reuters, Sabtu (22/9/2012).

Heffernan dan rekannya melakukan penelitian dengan melibatkan 27 perokok aktif, 24 orang yang terkena asap rokok secara teratur (perokok pasif) dan 28 orang yang tidak pernah terpapar asap rokok, berusia 18-30 tahun.

Partisipan diminta menyelesaikan Cambridge Prospective Memory Test, yang meliputi tes memori kegiatan berbasis waktu dan berbasis acara.

Untuk tes memori kegiatan berbasis waktu, ada perbedaan statistik yang cukup signifikan untuk masing-masing kelompok. Orang-orang tanpa paparan asap tembakau mencetak skor rata-rata 16,3 poin, sementara perokok pasif 13,7 poin dan perokok aktif hanya 11,6 poin.

Sedangkan pada tes memori kegiatan yang berbasis acara, tentu saja orang yang bebas dari asap rokok memiliki skor lebih tinggi, tetapi perbedaan skor antara perokok pasif dan aktif hanya sedikit.

"Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara asap rokok dan masalah memori. Saya pikir kita perlu mengkonfirmasi temuan ini menggunakan metode lain," tutup Heffernan.
Read More..

Mitos dan Fakta Terkait Berhenti Merokok

Semua orang sadar betul akan bahaya merokok bagi kesehatan diri sendiri maupun orang lain. Tetapi tidak semua orang berkeinginan untuk benar-benar menghentikan kebiasaan merokok karena beberapa mitos yang masih dipercayainya mengenai berhenti merokok.

Beberapa kepercayaan yang keliru terkait berhenti merokok dapat membuat seseorang enggan mengubah kebiasaannya yang tidak sehat tersebut. Berikut 5 mitos tentang berhenti merokok yang salah:
1. Berhenti merokok dapat membuat berat badan bertambah
Kebanyakan orang mungkin akan mengalami penambahan berat badan setelah berhenti merokok, tetapi hal ini bukan merupakan efek buruk dari berhenti merokok, justru sebaliknya. Kenaikan berat badan mungkin disebabkan oleh perbaikan metabolisme tubuh yang terganggu oleh kandungan nikotin dalam rokok.

Atau mungkin beberapa orang mengalihkan perhatian untuk tidak merokok dengan makan camilan, sehingga berat badannya bertambah. Tetapi penambahan berat badan disini sifatnya normal dan menempatkan Anda pada kualitas hidup yang lebih baik.

2. Mengurangi dosis rokok memiliki efek yang sama dengan berhenti merokok
Tidak ada tingkatan yang aman dari dosis rokok, baik itu satu batang, dua batang ataupun setengah bungkus per hari sama-sama memiliki efek kecanduan. Sehingga jika Anda telah berkomitmen untuk berhenti merokok, ubahlah seluruh kebiasaan dan lingkungan Anda.

Singkirkan asbak, korek api, dan jangan menyimpan rokok dalam rumah, tas, mobil, maupun di tempat kerja untuk berjaga-jaga agar Anda tidak kembali tergoda untuk menghisap rokok.

3. Berhenti merokok sama dengan menyakiti diri sendiri
Menghentikan kebiasaan merokok mungkin membuat Anda kesulitan pada awalnya dan merasa bahwa Anda menyakiti diri Anda sendiri karena telah mengambil keputusan tersebut. Tetapi pikiran ini benar-benar keliru, mengingat asap rokok bukan hanya merugikan diri Anda sendiri dan mengganggu orang lain yang bukan perokok.

Bahkan setiap tahunnya, angka kematian akibat rokok mencapai 50.000 kasus. Tanpa disadari, kebiasaan merokoklah yang sebenarnya menyakiti diri Anda sendiri karena paparan jangka pendeknya saja dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Anak-anak yang terpapar asap rokok juga cenderung memiliki infeksi telinga, pilek, dan bronkitis dibandingkan anak-anak yang tinggal di lingkungan bebas asap roko. Jika Anda tidak bisa berhenti untuk diri sendiri, berhentilah merokok untuk orang-orang yang Anda cintai.

4. Berhenti setelah bertahun-tahun merokok tidak akan memberikan banyak manfaat
Pemikiran ini salah besar, bahkan jika Anda telah merokok selama 20 tahun sekalipun, kerusakan akibat rokok masih tetap dapat dihindari. Memerangi kebiasaan merokok dan kecanduan nikotin mungkin sulit untuk dilakukan, tetapi sekitar 50 juta orang dewasa telah berhasil melepaskan diri dari jeratan rokok, sehingga Anda pun bisa melakukannya.

5. Kanker paru-paru adalah risiko paling serius dari kebiasaan merokok
Kanker paru-paru bukanlah risiko merokok satu-satunya yang paling serius, tetapi merokok juga terkait dengan lebih dari selusin penyakit lain termasuk kanker mulut, hidung, sinus, tenggorokan, kerongkongan, kandung kemih, jantung, ginjal, pankreas, ovarium, serviks, lambung, usus dan rektum.

Merokok merugikan hampir setiap organ dalam tubuh seseorang. Perokok lebih mungkin mengalami serangan jantung hingga 2 kali lipat, menderita infertilitas, memiliki persalinan prematur atau bayi berat lahir rendah. Selain itu, perokok lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit paru-paru jangka panjang seperti emfisema yang juga dapat berakibat fatal.

Untuk menguatkan keinginan Anda agar berhenti merokok mulai dari sekarang, simaklah 4 fakta tentang berhenti merokok seperti dialnsir ivillage, Jumat (05/10/2012) berikut ini:

1. Tubuh mulai melakukan perbaikan sendiri segera setelah berhenti merokok

Anda dapat merasakan manfaat berhenti merokok hanya dalam waktu seminggu setelah isapan rokok terakhir. Menurut studi terbaru dari University of Texas MD Anderson Cancer Center, masalah pernapasan seperti mengi, sesak napas dan nyeri dada akn berkurang setelah 2 minggu masa berhenti merokok.

Manfaat lainnya seperti penurunan risiko penyakit jantung akan tampak dalam jangka waktu setahun, yang berkurang hingga 50 persen dibanding orang yang masih merokok. Bahkan setelah lima tahun, risiko stroke orang yang berhenti merokok akan sama dengan orang yang bukan perokok.

2. Berhenti merokok membutuhkan kesempatan berulang kali hingga berhasil
Beberapa perokok membutuhkan kesempatan hingga 8 sampai 10 kali sebelum akhirnya dapat berhenti merokok untuk selamanya. Seiring berjalannya waktu, Anda dapat belajar metode yang bagaimana yang dapat bekerja untuk Anda dan bagaimana yang tidak.

Beberapa orang membutuhkan konseling individu dan beberapa lainnya memilih produk pengganti nikotin. Melalui setiap upaya yang Anda coba untuk berhenti merokok, Anda akan mendapatkan pengalaman yang membuat Anda lebih dekat ke tujuan.

3. Anda dapat menyimpan lebih banyak uang
Coba hitung kembali uang yang Anda keluarkan setiap hari untuk membeli rokok. Pada awalnya mungkin membeli sebatang sampai dua batang rokok tidak begitu mahal bagi Anda, tetapi jika Anda menghabiskan sebungkus rokok per hari, hal ini akan menguras kantong Anda.

Berhenti merokok adalah pilihan yang tepat untuk menghemat pengeluaran demi barang yang memberikan banyak kerugian bagi Anda.

4. Anda tidak Sendirian
Seseorang akan kesulitan menghentikan kebiasaan merokoknya jika dirinya memerangi kebiasaan buruk ini sendiri. Lingkungan yang dihuni oleh perokok akan membuat Anda kembali mengurungkan niat untuk berhenti merokok.

Oleh karena itu, Anda mungkin perlu mengikuti program berhenti merokok yang dapat Anda ikuti melalui kelas di rumah sakit, pusat kesehatan atau konseling via telepon. Dengan adanya dukungan dari orang lain dan berkumpul bersama teman-teman yang memiliki tujuan yang sama, Anda akan semakin mudah melepaskan diri dari kebiasaan merokok.
Read More..

Asap Tembakau Ini Digunakan Dokter untuk Mengobati Pasien

Kalau ada orang yang berani merokok di Rumah Sakit, sudah pasti ia akan didepak keluar. Pasalnya merokok sudah secara luas diyakini dapat merusak kesehatan diri sendiri dan orang lain. Tapi jangan salah, asap tembakau pernah menjadi obat, bahkan untuk menyelamatkan nyawa orang yang hampir mati.

Tembakau diyakini mulai tumbuh sekitar 8.000 tahun yang lalu. Meskipun ada banyak tanaman lain di seluruh dunia yang mengandung sejumlah kecil nikotin, tembakau aslinya berasal dari tanah Amerika. Penduduk asli Amerika menganggap tembakau sebagai hadiah dari Roh Agung dan menggunakannya untuk ritual keagamaan.

Seorang penjelajah dari Eropa, Rodrigo de Jerez, membawa kebiasaan merokok tembakau ke Spanyol sekitar tahun 1504. Pada tahun 1511, merokok kemudian menjadi populer di seluruh Spanyol. Pada tahun 1531, Eropa mulai menanam tembakau manis Nicotiana tabacum, di Santo Domingo, sebuah kota di Republik Dominika yang terletak di kepulauan Karibia.

Sejak sekitar pertengahan tahun 1500-an, tembakau digunakan sebagai obat. Penggunaannya dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan dibakar kemudian asapnya ditiupkan lewat anus. Cara ini disebut Tobacco smoke enema. Para dokter bahkan membuat alat khusus untuk melakukan metode ini.

Alat ini digunakan untuk menghidupkan kembali orang-orang yang hampir mati dengan memanfaatkan kualitas stimulan tembakau. Alat tersebut digunakan untuk menghembuskan asap tembakau sampai ke rektum atau paru-paru melalui hidung atau mulut. Metode tobacco smoke enemas sempat populer pada abad 17 sampai awal abad 19.

"Banyak teknik yang digunakan untuk resusitasi, misalnya menarik lidah secara berirama, penekanan dada dan tobacco smoke enema. Jika tindakan menarik lidah tidak pernah sepenuhnya diterima oleh komunitas medis, tobacco smoke enema adalah salah satu cara yang paling populer untuk resusitasi," kata Christopher Dibble dari University of North Carolina at Chapel Hill seprti dilansir medicinae.org, Selasa (9/10/2012).

Secara garis besar, alat peniup asap tembakau lewat pantat ini digunakan untuk menolong pasien gawat darurat. Tak hanya itu, alat ini juga diyakini efektif mengobati kolik, nefritis, histeria, hernia, disentri, sakit gigi, cacingan, bau mulut, bahkan kanker dan penyakit lainnya. Pada saat itu, belum ada penelitian yang mendedah mengenai efek tembakau terhadap kesehatan.

Khasiat tembakau untuk mengobati penyakit ini diyakini karena efeknya yang menenangkan saraf dan menghangatkan tubuh. Tapi semenjak mulai ditemukannya efek buruk tembakau terhadap kesehatan dan berkembangnya teknologi kedokteran, metode ini mulai ditinggalkan.

Semenjak mulai gencarnya penelitian mengenai hubungan antara tembakau dan kanker paru-paru pada tahun 1930, rokok dan tembakau mulai ditinggalkan, bahkan dilarang oleh pemerintah AS. Puncaknya pada tahun 1993, pemerintah AS mulai memasukkan asap rokok sebagai karsinogen, disusul dengan berbagai peraturan baru mengenai pembatasan rokok.

Kini Tobacco Smoke Enema beserta alatnya masih disimpan di museum, salah satunya dirawat dengan baik oleh London's Science Museum sebagai salah satu bukti teknologi kedokteran di masa lampau. Sekarang, orang mungkin justru tertawa jika melihat metode meniup asap tembakau ke pantat digunakan untuk menyembuhkan penyakit.
Read More..

9 Mitos Tentang Masturbasi

Masturbasi telah diketahui dapat menawarkan manfaat bagi kesehatan dan bahkan dapat mencegah kanker prostat pada pria. Tetapi masturbasi masih dianggap tabu di kalangan masyarakat karena percaya terhadap berbagai mitos yang beredar tentang masturbasi.

Masturbasi yang dapat bermanfaat bagi kesehatan adalah jenis masturbasi sehat, yang dalam prakteknya tidak berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari, misal pekerjaan, hubungan dengan pasangan, dan kondisi mental seseorang hingga menyebabkan kecanduan atau gangguan seksual lainnya.

Seperti dilansir empowher, Selasa (9/10/2012) berikut 9 mitos seputar masturbasi yang banyak dipercayai:



Mitos 1: Masturbasi hanya untuk remaja
Kebanyakan orang mempercayai bahwa masturbasi hanya dilakukan oleh remaja yang belum menikah dan tidak dapat menyalurkan hasrat seksualnya.

Tetapi sebenarnya masturbasi adalah kegiatan seksual seumur hidup yang dapat dilakukan oleh siapa saja pada usia berapapun. Survei menunjukkan bahwa sekitar 70-95 persen pria maupun wanita dewasa melakukan masturbasi.

Mitos 2: Masturbasi menyebabkan kebutaan, jerawat, rambut rontok, kelelahan kronis, telapak tangan berbulu atau kanker.
Hal ini tidak benar, bahkan dokter menyatakan masturbasi memiliki manfaat medis seperti meringankan stres, insomnia, sakit kepala, dan kram menstruasi.

Mitos 3: Masturbasi tidak banyak memberikan manfaat dibanding seks yang sebenarnya
Ketika orang melakukan masturbasi, dirinya dapat benar-benar terangsang dan dapat pula mengakibatkan orgasme. Dari perspektif kesehatan, masturbasi dapat memberikan manfaat nyata seperti melakukan seks.

Mitos 4: Orang-orang yang sudah menikah tidak perlu masturbasi
WebMD melaporkan bahwa orang yang telah menikah justru lebih sering melakukan masturbasi daripada orang yang masih sendiri. Hal ini mungkin ditemukan pada kasus suami istri yang tinggal berjauhan atau orang yang ingin meningkatkan kemampuan hubungan seks dengan pasangan dan melakukan masturbasi sebagai latihan.

Mitos 5: Pria harus masturbasi, wanita tidak
Sementara statistik memang menunjukkan bahwa masturbasi kebanyakan dilakukan oleh pria dibanding wanita. Tetapi salah jika ada anggapan bahwa untuk memenuhi kebutuhan biologisnya, pria diharuskan untuk masturbasi.

Baik pria maupun wanita sama-sama memiliki nafsu biologis dan masturbasi adalah pilihan masing-masing orang, sehingga tidak ada aturan bahwa pria harus masturbasi sedangkan wanita tidak boleh melakukannya.

Mitos 6: Masturbasi memperburuk seks yang sebenarnya
Hal ini salah, karena para ahli percaya bahwa masturbasi dapat membantu membuat seks menjadi lebih baik dan bukannya lebih buruk. Dengan masturbasi, Anda dapat menemukan sendiri titik-titik pada tubuh yang lebih sensitif terhadap rangsangan dan katakanlah pada pasangan Anda agar dapat mewujudkan seks yang lebih baik hingga mencapai orgasme.

Mitos 7: Masturbasi hanya dilakukan oleh orang yang mengalami gangguan psikologis
Masturbasi bukan hanya dilakukan oleh orang yang mengalami gangguan psikologis, seperti antisosial, gemar menonton video porno, atau ketagihan seks. Tetapi orang-orang dengan psikologis yang sehat juga dapat melakukan masturbasi.

Mitos 8: Masturbasi menyebabkan penyakit menular seksual (PMS)
Mitos ini tentu keliru karena PMS hanya dapat menyebar melalui kontak dari kulit ke kulit atau transmisi cairan tubuh dari pasangan yang terinfeksi.

Mitos 9: Sering masturbasi mempengaruhi kesuburan seorang wanita atau produksi sperma pria.
Masturbasi yang sehat adalah praktik seksual yang benar-benar aman dan tidak memiliki dampak negatif pada fungsi reproduksi.
Read More..

Wah! Ada Bar Khusus Bagi Perempuan yang Kepingin Masturbasi

Di film-film, bar adalah tempat di mana orang yang sedang gundah mencari ketenangan lewat alkohol.

Tapi di Tokyo, ada bar yang mungkin juga bisa meredakan rasa gundah, hanya saja menu yang ditawarkan berbeda. Alih-alih menyediakan bir, bar ini justru menyediakan vibrator.

Bar yang disebut 'Love Joule' ini sejatinya adalah bar khusus wanita yang ingin masturbasi. Jika kebanyakan bar memajang berbagai minuman keras di belakang meja bartender, maka di Love Joule yang dipajang adalah berbagai jenis vibrator dan berbagai jenis sex toys.

Melihat berbagai asesoris tersebut, agaknya sulit bagi orang yang datang untuk menahan diri tidak membicarakan kegunaannya, atau justru tertarik menggunakannya.

Bar baru yang didesain berwarna-warni ini terletak di distrik Shibuya, Tokyo dan merupakan bar cinta dan seks yang sengaja didedikasikan untuk wanita.

"Setelah duduk, customer akan mengalami sensasi yang menyenangkan di mana mereka bisa secara terbuka berbicara mengenai masturbasi. Kebanyakan orang melihat masturbasi wanita sebagai sesuatu yang misteri atau tabu, itu bukanlah topik yang biasa di bar pada umumnya," kata sang pemilik, Megumi Nakagawa seperti dilansir Huffington Post, Kamis (4/10/2012).

Tempat ini nampaknya makin terkenal seiring berkembangnya industri film dewasa di Tokyo. Bahkan mantan pemain film porno Nayuka Mine and model Sayo Hayakawa kabarnya suka mampir ke tempat ini. Seorang reporter dari situs lokal, Bikyamasr.com, tertarik mengunjungi bar ini dan berbicara dengan beberapa customer.

"Saya ke sini karena tempat ini adalah tempat yang aman dan tidak perlu khawatir menolak pria sepanjang waktu. Apalagi tempat ini juga tempat yang bagus untuk minum dan membicarakan apa yang senang dibicarakan wanita tentang seks dan orang-orang," kata customer bernama Sayama.

Agar benar-benar terjaga, pria dilarang memasuki Love Joule. Pria hanya diperbolehkan masuk jika keperluannya untuk mendampingi seorang wanita. Para pria yang tak membawa teman wanita hanya bisa penasaran dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi di dalam sana.

Seorang dokter pemilik klinik wanita bernama Ikuko Ikeshita menjelaskan bahwa selama beberapa tahun terakhir di Jepang, ada gerakan untuk menjauhkan stigma negatif atas wanita yang melakukan masturbasi. Buktinya makin banyak website yang membahas mengenai seksualitas wanita dan toko yang menjual benda-benda seks untuk wanita.
Read More..

Benarkah Ukuran Mr P Bukan Masalah Bagi Perempuan? Pikir Sekali Lagi

Kali ini pendapat pendukung Mak Erot ada benarnya. Meskipun banyak orang menegaskan ukuran penis bukan masalah untuk memuaskan pasangan, tapi kenyataanya tidak selalu demikian.

Sebuah penelitian bahkan menyatakan bahwa perempuan lebih mudah mencapai klimaks jika 'onderdil' pasangannya lebih besar.

Temuan yang dipublikasikan The Journal of Sexual Medicine menunjukkan bahwa sebagian besar perempuan yang mengalami orgasme vagina mengaku lebih mudah mencapai klimaks dengan laki-laki berpenis besar.

Penelitian juga mengungkapkan bahwa organ intim yang lebih besar lebih disukai kebanyakan perempuan.

"Kecemasan laki-laki mengenai ukuran penisnya mungkin tidak menggambarkan stereotip budaya, tapi apresiasi mengenai ukuran cukup penting bagi kebanyakan perempuan. Sama seperti halnya ketika laki-laki merasa cemas saat bersaing mengenai kecerdasan, ciri kepribadian, rasa humor, status sosial, tinggi badan, kekayaan dan sifat-sifat lain yang diketahui disukai oleh perempuan di seluruh budaya," kata Stuart Brody, psikolog di University of the West of Scotland seperti dilansir LiveScience, Selasa (9/10/2012).

Peneliti mensurvei 323 orang perempuan di sebuah universitas di Skotlandia mengenai frekuensi hubungan seksualnya pada bulan lalu, juga mengenai perilaku seksual dan orgasme yang dialami. Para peserta juga ditanya apakah panjang penis pasangan mempengaruhi kemampuannya untuk mencapai orgasme.

Hasilnya menemukan bahwa kemungkinan seorang perempuan mencapai orgasme lebih besar apabila penis pasangan lebih panjang. Selain itu, ukuran kelamin juga berkaitan dengan frekuensi orgasme yang lebih sering. Penis yang masuk kategori panjang adalah yang punya ukuran 14,7 - 15,5 cm. Ukuran tersebut lebih dapat memberikan rangsangan vagina.

Dari 160 peserta yang mengalami orgasme, sebanyak 33,8 persen di antaranya lebih suka penis yang panjangnya di atas rata-rata. Sebanyak 60 persen perempuan mengatakan bahwa ukuran penis bukanlah masalah dan 6,3 persen lainnya mengatakan bahwa penis yang panjang justru kurang menyenangkan dibanding yang pendek.

Para peneliti juga menemukan bahwa perempuan yang mengaku paling banyak mengalami orgasme cenderung menganggap penis yang lebih panjang lebih baik. Meskipun demikian, peneliti memperingatkan bahwa sampel penelitian ini terbatas pada mahasiswa Skotlandia. Hasilnya mungkin bisa berbeda pada kelompok lain.

"Hal ini mungkin disebabkan karena penis yang lebih besar dan panjang lebih mampu merangsang seluruh bagian vagina dan leher rahim," kata Brody.

Masalah ukuran alat vital seringkali merupakan masalah yang sensitif karena menyangkut kebanggaan laki-laki. Walau demikian, nampaknya pilihan perempuan tersebut bisa jadi hanyalah perkara selera. Toh kebanyakan perempuan sudah merasa bahagia jika pasangan mencintai dan memberikan perhatian sepenuh hati.
Read More..

Berita Populer